Kamis, 30 Maret 2017

Morfologi

A.               Pengertian Morfologi
          Kata morfologi berasal dari kata morphologie. Kata morphologie berasal dari bahasa Yunani. Morphologie terdiri dari dua kata yaitu, morphe yang berarti bentuk dan logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah kata morfologi berarti ilmu mengenai bentuk. Di dalam kajian linguistik, morfologi berarti cabang ilmu bahasa yang seluk-beluk bentuk kata dan perubahannya serta dampak dari perubahan itu terhadap arti (makna) dan kelas kata.

                       B.   Proses Morfologi
          Proses morfologi adalah proses pembentukan kata dari suatu bentuk dasar menjadi bentuk jadian. Proses ini, meliputi afiksasi (pengimbuang) reduplikasi (pengulangan), dan komposisi (pemajemukan). Adapun tiga istilah pokok dalam proses morfologi yaitu kata dasar, bentuk dasar, dan unsur langsung.
1.      Kata dasar
Kata yang belum berubah, belum mengalami proses morfologis, baik berupa proses penambaban imbuhan, proses pengulangan, maupun proses pemajemukan.
2.      Bentuk dasar
Bentuk yang menjadi dasar dalam proses morfologis, dapat berupa kata dasar, kata berimbuhan, kata ulang, dan dapat pula berupa kata majemuk.
3.      Unsur langsung
Bentuk dasar dan imbuhan yang membentuk kata jadian.

                      C.   Macam – macam Proses Morfologi
1)      Proses Pembubuhan Afiks (afiksasi)
Afiksasi merupakan nama lain dari morfem terikat. Morfem terikat merupakan kata yang tidak dapat berdiri sendiri. Sedangkan kata yang dapat berdiri sendiri disebut sebagai morfem bebas. Kata dasar dapat berupa kata benda, kata sifat, kata kerja, dll. Penggabungan morfem bebas dan morfem terikat akan membentuk kata jadian.
2)      Komposisi atau Pemajemukan dalam Bahasa Indonesia
Komposisi adalah proses kata pemajemukan. Kata majemuk ialah gabungan kata dasar yang telah bersenyawa atau yang sudah membentuk satu kesatuan dan menimbulkan arti baru.
3)      Pengulangan (Reduplikasi)
Pengulangan atau redupliksai adalah pengulangan satuan gramatik, baik seluruh, maupun sebagian, baik variasi fonem maupun tidak, hasil pengulangan itu merupakan kata ulang, sedangkan satuan yang diulang merupakan bentuk dasar. Misalnya, rumah – rumah dari bentuk dasar rumah.

                       D.        Pengertian Morfem
            Morfologi mengenal unsur dasar atau satuan terkecil dalam wilayah pengamatannya.morfem adalah satuan gramatikal yang terkecil sebagai satuan gramatikal,morfem mempunyai makna.
            Dalam ilmu bahasa dikenal satuan seperti kata,frase, klausa,kalimat. Dalam praktek morfem dapat dikenal dan ditemukan dengan jalan memperbandingkan satuan-satuan ujaran yang mengandung kesamaan dan pertentangan
Contoh : 
-       Dalam bentuk fonologis dalam makna dibandingangkan dengan kata:
1)        Di ambil - ambil
2)        Di bawa - bawa
3)        Di curi - curi
4)        Di dukung - dukung
            Morfologi mengenal unsur dasar atau satuan terkecil dalam wilayah pengamatannya.morfem adalah satuan gramatikal yang terkecil sebagai satuan gramatikal,morfem mempunyai makna.
            Dalam ilmu bahasa dikenal satuan seperti kata,frase, klausa,kalimat. Dalam praktek morfem dapat dikenal dan ditemukan dengan jalan memperbandingkan satuan-satuan ujaran yang mengandung kesamaan dan pertentangan
Contoh : 
-       Dalam bentuk fonologis dalam makna dibandingangkan dengan kata:
5)        Di ambil - ambil
6)        Di bawa - bawa
7)        Di curi - curi
8)        Di dukung - dukung

                           E.        Jenis-jenis Morfem
1.      Morfem Bebas
Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri. Sebagai morfem bebas sebuah tuturan atau ucapan yang mengandung makna leksikel. Morfem bebas tersebut dapat berupa kata dasar, dapat juga berupa pokok kata.
Ø  Berupa kata dasar
Contoh : pulang, makan, Ibu, saya, pergi, minum
Ø  Berupa pokok kata
Contoh : temu, jabat, main, rangkak, juang

2.      Morfem Terikat
Morfem terikat adalah morfem yang selalu melekat pada morfem lain. Morfem terikat terdiri atas afiks yang meliputi :
Ø  Prefiks atau awalan
Contoh : bersegi, persegi, bertinju, petinju
Ø  Infiks atau sisipan
Contoh : kelut kemelut, gigi gerigi
Ø  Sufiks atau akhiran
Contoh : ambilkan, seniman, naiknya, makanan
Ø  Konfiks (imbuhan yang diletakkan sekaligus pada awal dan akhir dasar kata)
Contoh : keahlian, pengalaman, permalukan









Menentukan morfologi bebas, terikat dan majemuk dalam suatu berita 1 paragaf 5 kalimat.
Description: F:\20170330_220726.jpg 






    Morfologi bebas

       Moroflogi terikat

Morfologi pengulangan / reduplikasi

-          Dari
-          Hasil\enam\yang
-          Sewa
-          Identitas
-          Kartu
-          Tanda
-          Penduduk (KTP)
-          Penghuni
-          Kamar
-          Belum
-          Dengan
-          Ketua
-          Rt
-          Tak
-          Hanya
-          Warga
-          Biasa
-          Di
-          Juga
-          Oknum
-          Aparat
-          Yang
-          Di
-          Kabupaten
-          Nunukan
-          Ada
-          Kalau
-          Saya
-          Tidak
-          Salah
-          7
-          Orang
-          Wanita
-          Dan
-          Ungkap
-          Fandi\
-          Media
-          Ini

-          Penelusuran                   
-          Bangunan
-          Memiliki
-          Meskipun
-          Berupa
-          Melaporkan
-          Keberadaannya
-          Setempat
-          Beberapa
-          Diantaranya
-          Merupakan
-          Keamanan
-          Ditugaskan
-          Beberapa
-          Mengaku
-          Melaporakan
-          Semuanya
-          Bekerja
-          Kepada

-          Rata - rata



DAFTAR PUSTAKAKridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Edisi Ketiga. Jakarta: Gramedia.
                  Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. 
             Sutawijaya, Alam. 1996. Morfologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan          Kebudayaan.
             Alwi, Hasan, dkk (peny). 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
                  Resmini, Novi, dkk. 2006. Kebahasaan (Fanologi, Morfologi dan Semantik). Bandung: UPI PRESS.