Sabtu, 25 Februari 2017

Apakah Semua Hewan Menggunakan Bahasa

APAKAH SEMUA HEWAN MENGGUNAKAN BAHASA

Dengan adanya bahasa, perasaan menjadi lebih mudah dan efektif untuk disampaikan. Namun semua ini berlaku hanya untuk manusia. Sedangkan hewan tidak memiliki kemampuan untu menggunakan bahasa sebagai media berkomunikasi sebagaimana manusia.
Namun hewan punya cara lain untuk menyampaikan pesan ke sesamanya, dimana penggunaan bahasa tubuh adalah faktor yang paling penting. Dalam  komunikasi Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau metazoa, adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan lainnya adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja).
Hewan dalam pengertian sistematika modern mencakup hanya kelompok bersel banyak (multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda (jaringan), sehingga kelompok ini disebut juga histozoa. Semua binantang heterotrof, artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan sekitarnya.
Pada komunikasi hewan adalah semua perpindahan informasi pada bagian dari salah satu hewan yang memiliki efek pada prilaku sekarang atau masa depan hewan lainnya. Kajian mengenai komunikasi hewan terkadang disebut Zoosemiotik (didefinisikan sebagai ilmu komunikasi sinyal atau semiosis pada hewan, dibedakan dengan antroposemiotik, ilmu komunikasi manusia) telah memainkan peranan penting dalam metodologi dari etelogi, sosiobiologi, dan ilmu kognisi hewan.
Komunikasi hewan tidak dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa seperti manusia
Komunikasi hewan adalah wilayah ilmu yang tumbuh cepat, bahkan pada abad 21, banyak pemahaman sebelumnya yang berhubungan dengan berbagai bidang seperti penggunaan nama simbolik personal, emosi hewan, kultur hewan, yang lama dianggap telah cukup dipahami, telah dirombak kembali.

A.    Jenis – jenis komunikasi hewan
a.       Ada dua jenis utama komunikasi pada hewan yaitu komunikasi verbal dan non verbal.
1.      Komunikasi Verbal
Suara adalah salah satu jenis yang paling umum dari komunikasi verbal pada hewan. Sebagian besar spesies menggunakannya sebagai media untuk menyamoaikan pesan.
a.       Kelelawar adalah hewan nokturnal yang aktif dimalam hari ini menggunakan gelombang suara untuk berkomunikasi. Semua burung berkomunikasi melalui kicauan. Gelombang suara inilah yang mereka gunakan untuk berkomunikasi. Mamalia
b.      Hewan kecil biasanya mengeluarkan suara mencicit sedangkan hewan yang lebih besar suaranya lebih bergemuruh.
c.       Paus adalah hewan yang menggunakan gelombang suara untuk berkomunikasi. Mereka memiliki satu lagu paus yang akan diulangi setelah interval reguler untuk menyampaikan bahaya, penderitaan, kebahagian, peringatan, dan lainnya.
d.      Anjing dan kucing juga menggunakan berbagai suara untuk menyampaikan pesan kepada sesamanya.

Pada hewan mamalia ini umumnya menggunakan suara untuk memanggil anggota lain dari kelompoknya.
Para penelitian menunjukkan bahwa hewan dengan kepala kecil dapat menghasilkan suara yang sangat kencang dan mempu merespon suara dengan berfrekuensi tinggi.

2.      Komunikasi Non Verbal
Berikut adalh berbagai bentuk komunikasi non verbal hewan :
a.       Ekspresi Wajah
Jenis komunikasi ini kebanyakan ditemukan pada anjing. Ketika marah, anjing akan menyeringai dan menegakkan telinganya. Sebaliknya saat takut, mereka kan menarik telinganya ke belakang dan membuka mulut.
                        Pada burung, ketika induk burung membawa makanan untuk anak – anaknya, ‘’ ekspresi meminta’’ bisa diamati pada wajah anak – anak burung tersebut. Simpanse menggunakan gerak, bibir, pipi, dan mata untuk memberitahu perasaan mereka satu sama lain.

b.      Gerakan dan Bahasa Tubuh
Komunikasi melalui gerakan dan bahasa tubuh umum digunakan tidak hanya pada hewan, melainkan juga manusia. Meskipun menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, manusia menggunakan pula gerakan dan bahasa tubuh saat berkomunikasi. Lebah madu adalah makhluk yang menggunakan sejenis tarian sebagai cara berkomunikasi.
1.        Beberapa lebah menari di sekitar sarang sehingga lebah lain mendapatkan sinyal dimana lokasi sarang madu berada.
2.       Rusa akan mengibaskan ekornya untuk memperingatkan rusa yang lain pada bahaya yang akan datang.
3.       Gorila menjulurkan lidahnya untuk mengekspresikan kemarahan.
4.       kucing mengarahkan telinga ke depan, ini menunjukkan keramahan dan perhatian. Namun ketika telinganya tegak dan sedikit kebelakang, kucing tersebut berusaha memperingatkan kucing lain akan adanya bahaya. Jika kucing menarik tubuhnya, maka dia sedang merasa percaya diri dan siap untuk menyerang.

c.       Bau dan Sinyal
Banyak hewan berkomunikasi satu sama lain melalui bau. Mereka mengeluarkan feromon untuk menyampaikan pesan. Serigala, rusa, dan serangga, umumnya menggunakan jenis komunikasi ini. Bahkan amuba pun perlu berkomunikasi. Cara berkomunikasi amuba adalah dengan melepaskan zat kimia. Hewan menggunakan jenis komunikasi ini sebagai cara menarik pasangan untuk bereproduksi. Oleh karena itu, komunikasi juga penting dalam proses reproduksi. ‘Sinyal akustik’, sejenis sinyal suara biasanya dikaitkan dengan monyet vervet. Mereka memiliki bahasa yang sebenarnya mengandung tiga kata yaitu ular, elang, dan macan tutul, untuk memperingatkan vervet lainnya akan adanya bahaya dari masing-masing ketiga ancaman tersebut. Ada pula sinyal elektrik yang biasa digunakan oleh hewan air seperti hiu dan ikan lainnya. Hewan-hewan ini memiliki electroreceptor untuk mengidentifikasi objek dan bahaya.

d.      Sentuhan
Untuk mengungkapkan perasaannya, simpanse akan saling menyentuhkan tangan satu sama lain. Simpanse pendatang baru akan meletakkan tangannya di mulut simpanse kepala untuk mengkonfirmasi masuknya dirinya dalam komunitas tersebut. Selanjutnya proses ini juga berlaku sebaliknya, simpanse kepala akan memberi jaminan keselamatan bagi pendatang baru. Simpanse bahkan memberikan pelukan dan ciuman sebagai ungkapan kasih sayang. Kucing, badak, dan hewan lainnya saling meringkuk untuk menunjukkan kasih sayang. Gajah saling mengaitkan belalainya sebagai bentuk komunikasi yang lebih dekat. Rusa jantan saling mengunci tanduknya dan berkelahi untuk menunjukkan dominasi.[]

B.     Berikut cara-cara unik komunikasi pada hewan :

1.      Lumba - Lumba
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-OXV3bx91R_P1N7jTZc1KhduS0L9MIlC3vQt7hQaPYdKh93kqPR9k_ULYwL-ZqJbGBEePRI6v5sVPow33Hyn8rFUeCTJlnwX4il8d8mK3jpVSOFQ85nKLMhQQyMMjeIm9t1jXSi7esn8/s200/lumba-lumba.jpg

Dari berbagai penelitian tentang lumba-lumba pernah didapatkan bahwa lumba-lumba bisa bersiul. Siulan tersebut digunakan sebagai alat komunikasi antar individu, persis seperti manusia menggunakan bahasa. Namun, penelitian itu ternyata kurang tepat. Lumba-lumba bukan cuma bersiul, tetapi berbicara. Peter Madsen dari Department of Biological Science di Aarhus University, Denmark, mengatakan, suara lumba-lumba diproduksi dari vibrasi jaringan yang cara kerjanya hampir mirip dengan organ di kotak suara manusia dan beberapa hewan darat lain. Madsen menjelaskan, lumba-lumba justru memproduksi suara dengan membuat jaringan ikat di hidung bergetar sesuai dengan frekuensi yang ingin diproduksi dengan menyesuaikan ketegangan otot dan aliran udara di jaringan tersebut. Ini cara yang sama yang digunakan manusia. Lalu jika lumba-lumba bisa bicara, apa yang dibicarakan? Ilmuwan mengetahui bahwa lumba-lumba saling berbagi informasi tentang identitas mereka sehingga mampu membantu satu sama lain ketika mengarungi wilayah samudera yang luas.

2.      Semut
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHVmC7pcSkcNgbSTUXuNu8WfNoyhOetroER2QK6vzViUJ6psR1W6PeSEXWERftbid2pFUffMUcobYUsLKJx0wWCxq73HQ66RJjotbbj3iwszjWSlXRoLSAJxH9gvRDdo_dlnCmgeyAhyQ/s200/ants.jpg

Semut menggunakan isyarat kimia (dalam proses yang disebut chemoreception ) untuk membantu memandu petualangan mereka mencari makan, serta untuk kegiatan lain seperti memberitahu teman dari musuh, berhubungan dengan teman-teman baru dan marshalling koloni pertahanan. Sekelompok peneliti dari Stanford University berkesimpulan bahwa cara semut bersosialisasi dengan rekan-rekannya mirip dengan orang bersosialisasi melalui jejaring sosial Facebook. Molekul-molekul kimia itu dikeluarkan melalui exoskeleton (bagian tubuh keras terluar) mereka dan ditransfer kepada semut-semut sesama koloni, ketika antena mereka menyentuh atau menggosok satu sama lain. Dengan cara ini, mereka bisa saling berkomunikasi untuk mengetahui dari mana semut-semut itu sebelum bertemu, apa ada sumber makanan yang mereka temukan, atau bahkan adakah predator yang mengancam wilayah itu. Hasil riset yang telah muncul di Journal of the Royal Society Interface itu, menemukan bahwa tidak semua semut tersebut aktif dalam hubungan sosial mereka. Seperti halnya karakter-karakter orang di Facebook, ternyata ada beberapa semut yang hanya berkomunikasi dengan beberapa kenalan di jaringan yang lebih kecil. Namun, ada pula semut yang memiliki jaringan yang lebih besar dan berkomunikasi dengan lingkaran yang lebih besar.


3.      Monyet
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_9-hL1Y_tpn13PxUiMjkNc1cBjgEo_D6g4OncQObXm7MrVpHU0DlxvO0y9gNjgPOW_nswcBd2YKuKH6u8kI7Yl4fAzUPdQ7ws7ufVinqnd-tsvbkaTGOsZoFCKWh-cKgKfQSULXSdR7s/s200/250px-Crab-eating_Macaque.jpg

Monyet dapat mengeluarkan kurang lebih 40 jenis suara yang berbeda dari suaranya ketika sedang bermain atau menyerang musuh. Komunikasi pada monyet juga termasuk dalam sinyal bertingkat (graded). Sinyal bertingkat (graded) merupakan sinyal yang berkembang secara tertentu dan mengalami peningkatan variasi yang didukung oleh besarnya aggresivitas dan motivasi dari suatu hewan akan tindakan yang akan dilakukan. Dimana pemberian sinyal dari sinyal bertingkat ini lebih besar dan panjang. Monyet yang semula tenang karena tidak diganggu biasanya ditunjukan dengan tatapan yang sederhana, kemudian berubah menjadi agak buas saat manusia mencoba mengurungnya dalam kandang, lalu monyet tersebut dapat menjadi lebih buas lagi secara bertingkat sesuai dengan perlakuan yang diberikan, biasanya ditunjukan dengan tingkah lakunya dalam suatu kombinasi gerakan seperti mulut terbuka, kepala digerak-gerakan keatas kebawah, mengeluarkan suara seperti menjerit-jerit, dan tangan menepuk-nepuk tanah.

4.      Lebah Madu
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdYzCGMrji9ZkMnu8bB7dXcxrXetDR2ZQNByPaajh5qNMnhHhgWAa5WaW9uUaaqXOIY-tOLR7_HNwQaFEyFTQJFg_9XeHT1BGw-GbHWWkx-sM655ODhmw0RqiMSbcvinuYcv-KLJeUUIU/s200/lebah+madu+001.jpg
Cara komunikasi lebah madu memang cukup unik, yaitu dengan melakukan Waggle dance atau tarian kibasan. “Waggle dance ” merupakan suatu gerakan lebah madu dengan menggetar-getarkan tubuhnya sehingga terlihat seperti suatu tarian. Saat lebah pekerja pencari pakan menemukan sumber makanan atau sarang yang baru pada jarak tertentu dari sarangnya, maka lebah tersebut (betina) menyampaikan lokasi dari target yang didapatkannya kepada lebah pekerja yang lain dengan melakukan “waggle dance”. Waggle dance atau tarian tersebut dilakukan secara terus menerus atau berulang-ulang di tengah kerumunan dari lebah pekerja betina. Suatu element penting dalam tarian tersebut yang berisikan informasi adalah lari atau berputar ditempat, dengan gerakan menggetarkan tubuh kedepan dan kebelakang sekitar 13-15 kali per detik, pada saat yang sama lebah tersebut mengeluarkan suatu bunyi atau suara tertentu dengan menggetarkan sayapnya.

Dengan ini hewan dapat berkomunikasi dengan sesamanya, tetapi beberapa hewan hanya dapat berkomunikasi dengan sesamanya melalui bau, suara, mimik, gerak tubuh, dan semacamnya.

fungsi dan ragam bahasa



 FUNGSI DAN RAGAM BAHASA

A.    Fungsi bahasa secara umum:
Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
a.       Untuk tujuan praktis,yaitu sebagai alat perhubungan dalam pergaulan sehari-hari.
b.      Untuk tujuan estetika, yaitu sebagai alat pemuasan rasa estetika
c.       Untuk tujuan kecendekiaan, iaitu sebagai alat pengajaran dan pemelajaran ilmu pengetahuan.
d.      Untuk tujuan filologi, yaitu sebagai alat mengkaji naskhah kuno, latar sejarah bahasa dan bangsa, budaya dan pengembangan bahasa.

B.     Fungsi Bahasa Indonesia secara khusus:

1.      Sebagai bahasa kebangsaan (nasional), sesuatu bahasa itu berfungsi sebagai :

a.       Lambang kebanggaan nasional yang mencerminkan  nilai social budaya masyarakatnya.
b.      Lambang jati diri nasional yang mengekang kemasukan unsur asing kecuali yang dianggap perlu berasaskan tatacara tertentu.
c.       Alat pemersatu masyarakat yang berbeda latar budaya dengan berbagai kepentingan.
d.      Alat perhubungan antara daerah dan antara budaya yang saling merentasi.
         
         

2.      Sebagai Bahasa Negara:
                   Bahasa Negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi Negara baik secara lisan maupun tulisan. Posisi bahasa Negara ini dapat dilihat pemakaiannya dalam pemerintahan secara resmi. Penulisan surat kelakuan baik, pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) adalah bukti tertulis bahasa Negara dalam pidato resmi Presiden RI di hadapan Sidang DPR/MPR dan pidato kenegaraan lainnya adalah contoh bukti bahasa Negara secara lisan. Dalam aktifitas kenegaraan, bahasa Negara mempunyai empat fungsi, yaitu:
1.      Bahasa resmi kenegaraan
2.      Bahasa pengantar resmi di sekolah dan universitas
3.      Bahas resmi tingkat nasional dalam kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Indonesia
4.      Bahasa resmi kebudayaan dalam pengembangan kebudayaan,            ilmu, teknologi dan komunikasi di Indonesia.

                               Bahasa resmi Negara ini dikukuhkan dalam UUD 1945, pasal 36 bab XV
sehingga telah memainkan perannya dalam kehidupan bernegara.
Fungsi ini terdapat dalam Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa
Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975
dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara.

C.     Fungsi bahasa dalam masyarakat

1.      Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
2.      Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
3.      Alat mengidentifikasi diri.




C.    RAGAM BAHASA

Bahasa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000). Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya, apapun latar belakangnya.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut media pembicaraan.

A.    Macam-macam ragam bahasa :
1.      Ragam baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dipandang sebagai ragam yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau surat resmi.
2.      Ragam cakapan (ragam akrab) adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
3.      Ragam hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang yang dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
4.      Ragam kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak resmi di kalangan orang yang saling mengenal.
5.      Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Ragam lisan dapat kita temui, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam situasi perkuliahan, ceramah, dan ragam lisan yang non standar, misalnya dalam percakapan antar teman, di pasar, atau dalam kesempatan non formal lainnya.
6.      Ragam resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi.
7.      Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar maupun non standar. Ragam tulis yang standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.
8.      Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
9.      Ragam bahasa perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa Benyamin s, dan lain sebagainya.
10.  Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa Madura, Medan, Sunda, Bali, Jawa, dan lain sebagainya.
11.  Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
           
1.      Macam-macam ragam bahasa yang disebutkan diatas dapat dibedakan lagi menjadi sebagai berikut :
a.       Berdasarkan pokok pembicaraan :
1)      Ragam bahasa undang-undang
2)      Ragam bahasa jurnalistik
3)      Ragam bahasa ilmiah
4)      Ragam bahasa sastra

b.      Berdasarkan media pembicaraan :
Ragam lisan yang antara lain meliputi:
1)      Ragam bahasa cakapan
2)      Ragam bahasa pidato
3)      Ragam bahasa kuliah
4)      Ragam bahasa panggung

2.      Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
1)      Adanya lawan bicara 
2)      Terikat waktu dan ruang
3)      Dapat dibantu dengan mimik muka/wajah, intonasi, dan gerakan anggota tubuh
4)      Unsur-unsur dramatika biasanya dinyatakan dihilangkan atau tidak lengkap

3.      Ragam tulis yang antara lain meliputi:
1)      Ragam bahasa teknis
2)      Ragam bahasa undang-undang
3)      Ragam bahasa catatan
4)      Ragam bahasa surat
     
4.      Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
1)      mengharuskan kedatangan/kehadiran pembaca
2)      Diperlukan ejaan atau tanda baca Kalimat ditulis secara lengkap
3)      Komunikasi resmi
4)      Wacana teknis
5)      Pembicaraan di depan khalayak ramai
6)      Pembicaraan dengan orang yang dihormati

Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.

            Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri.
       
                 Ragam bahasa menurut hubungan antarpembicara, dibedakan menurut akrab tidaknya pembicara:
      1)      Ragam bahasa resmi
      2)      Ragam bahasa akrab
      3)      Ragam bahasa agak resmi
      4)      Ragam bahasa santai, dan sebagainya