Sabtu, 25 Februari 2017

Hakekat Bahasa

A.     HAKEKAT BAHASA


A .       Definisi Bahasa
Bahasa merupakan suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Sesuatu yang dimaksud oleh pembicara bisa dipahami dan dimengerti oleh pendengar atau lawan bicara melalui bahasa yang diungkapkan. Suwarna (2002: 4) bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik secara individu maupun kolektif sosial.

B.       Hakekat Bahasa
Bahasa adalah sebuah sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya.. Ciri-ciri yang merupakan hakikat bahasa antara lain:
1.      Bahasa itu adalah Sebuah Sistem
Sistem berarti susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi, sistem terbentuk oleh sejumlah unsur yang satu dan yang lain berhubungan secara fungsional. Bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secra teratur tersusun menurut pola tertentu dam membentuk satu kesatuan. Sebagai sebuah sistem, bahasa, itu bersifat sistematis dan sistemis. Sistematis artinya bahasa itu tersusun menurut suatu pola, tidak tersusun secara acak. Sistemis artinya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi terdiri sub-sub sistem atau sistem bawahan (dikenal dengan nama tataran linguistik).


2.      Bahasa itu Berwujud Lambang
Lambang dengan berbagai seluk beluknya dikaji orang dalam bidang kajian ilmu semiotik, yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang ada dalam kehidupan manusia. Dalam semiotik dibedakan adanya beberapa tanda yaitu: tanda (sign), lambang (simbol), gejala (sympton), gerak isyarat (gesture), kode, indeks, dan ikon.
Lambang bersifat arbiter, artinya tidak ada hubungan langsung yang bersifat wajib antara lambang dengan yang dilambangkannya.

Jenis tanda
Keterangan
Contoh
Tanda (sign)
Sesuatu yang dapat mewakili ide, pikiran, perasaan, benda, dan tindakan secara langsung dan ilmiah
Ada asap tandanya ada api
Lambang (simbol)
Menandai sesuatu secara tidak langsung, secara konvensional
Bendera kuning tandanya ada orang
Sinyal (signal)
Tanda yang disengaja dibuat oleh pemberi sinyal agar si peneriman sinyal melakukan sesuatu
Lampu lalu lintas menyala merah, semua pengendara berhenti
Gejala (sympton)
Tanda yang tidak disengaja tetapi alamiah untuk menunjukkan sesuatu akan terjadi
Badan demam tinggi merupakan gejala penyakit tipus
Gerak isyarat (gesture)
Tanda yang digunakan dengan menggunakan anggota badan.
Anggukan kepala tandanya setuju
Kode
Suatu tanda yang disepakati bersama untuk maksud tertentu
Kode rahasia petugas keamanan
Indeks
Tanda yang menunjukkan suatu yang lain.
Suatu gemuruh air tandanya ada air terjun
Ikon
Tanda yang paling mirip dengan sesuatu yang diwakilinya.
Patung pahlawan merupakan ikon pahlawan itu sendiri


3.      Bahasa itu Berupa Bunyi
Bunyi bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Tetapi tidak semua bunyi yang di hasilkan oleh alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa.

4.      Bahasa itu Bersifat Arbitrer
Kata arbitrer bisa diartikan ‘’sewenang-wenang, berubah, tidak tetap, manasuka’’. Yang dimaksud dengan istilah arbitrer itu adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang terwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut. Ferdinant de Saussure (1966: 67) dalam dikotominya membedakan apa yang dimaksud signifiant dan signifie. Signifiant (penanda) adalah lambang bunyi itu, sedangkan signifie adalah petanda adalah konsep yang dikandung signifiant.

5.      Bahasa itu Bermakna
Salah satu sifat hakiki dari bahasa adalah bahasa itu berwujud lambang. Sebagai lambang, bahasa melambangkan suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide atau suatu pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi itu. Maka, dapat dikatakan bahwa bahasa itu mempunyai makna. Karena bahasa itu bermakna, maka segala ucapan yang tidak mempunyai makna dapat disebut bukan bahasa.
                        [kuda], [makan], [rumah], [adil], [tenang]          bermakna                      bahasa
                        [dsljk], [ahgysh], [kjki], [ybewl]                        tidak bermakna bukan bahasa 


6.      Bahasa itu bersifat Konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkannya bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk suatu konsep tertentu bersifat konvensional. Artinya semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya. Misalnya, binatang berkaki empat yang biasa dikendarai dilambangkan dengan bunyi [kuda], maka anggota masyarakat bahasa indonesia harus mematuhinya kalau tidak dipatuhinya dan digantikan dengan lambang lain, maka komunikasi akan terhambat.

7.      Bahasa itu Bersifat Unik
Bahasa dikatakan bersifat unik, artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki bahasa lainnya. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan kalimat, sistem lainnya.

8.    Bahasa itu Bersifat Universal
Selain bersifat unik, bahasa juga bersifat universal. Artinya, ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada didunia ini. Misalnya, ciri universal bahasa yang paling umum adalah bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vokal dan konsonan.

9.    Bahasa itu Bersifat Produktif
           Bahasa bersifat produktif artinya meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang tidak terbatas, meski secara relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu. Misalnya, kita ambil fonem dalam bahasa indonesia, /a/, /i/, /k/, dan /t/. Dari empat fonem tersebut dapat kita hasilkan satuan-satuan bahasa:
·      /i/-/k/-/a/-/t/           
·      /k/-/i/-/t/-/a/
·      /k/-/i/-/a/-/t/


·      /k/-/a/-/i/-/t/

10.Bahasa itu Bervariasi
           Anggota masyarakat suatu bahasa biasanya terdiri dari berbagai orang dengan berbagai status sosial dan latar belakang budaya yang tidak sama. Karena perbedaan tersebut, maka bahasa yang digunakan menjadi variasi. Ada tiga istilah dalam variasi bahasa yaitu:
·      Idiolek: ragam bahasa yang bersifat perorangan
·      Dialeg: variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok  anggota masyarakat pada suatu tempat atau suatu waktu
·      Ragam: variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tertentu. Misalnya ragam baku dan ragam tidak baku.

11.  Bahasa itu Bersifat Dinamis
Bahasa tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Karena keterkaitan dan keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupannya dalam masyarakat kegiatan manusia itu selalu berubah maka bahasa menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi dinamis. Perubahan itu dapat berupa pemunculan kata atau istilah baru peralihan makna sebuah kata, dan perubahan-perubahan lainnya.

12.  Bahasa itu Manusiawi
Alat komunikasi manusia berbeda dengan binatang. Alat komunikasi  binatang bersifat tetap, statis. Sedangkan alat komunikasi manusia, yaitu bahasa bersifat produktif dan dinamis maka, bahasa bersifat manusiawi, dalam arti bahasa itu hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh manusia.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar