A.
HAKEKAT BAHASA
A . Definisi Bahasa
Bahasa merupakan
suatu ungkapan yang mengandung maksud untuk menyampaikan sesuatu kepada orang
lain. Sesuatu yang dimaksud oleh pembicara bisa dipahami dan dimengerti oleh
pendengar atau lawan bicara melalui bahasa yang diungkapkan. Suwarna (2002: 4)
bahasa merupakan alat utama untuk berkomunikasi dalam kehidupan manusia, baik
secara individu maupun kolektif sosial.
B.
Hakekat Bahasa
Bahasa adalah
sebuah sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh anggota suatu
masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar sesamanya.. Ciri-ciri yang merupakan hakikat bahasa antara lain:
1.
Bahasa itu adalah Sebuah Sistem
Sistem berarti
susunan teratur berpola yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau
berfungsi, sistem terbentuk oleh sejumlah unsur yang satu dan yang lain
berhubungan secara fungsional. Bahasa terdiri dari unsur-unsur yang secra
teratur tersusun menurut pola tertentu dam membentuk satu kesatuan. Sebagai
sebuah sistem, bahasa, itu bersifat sistematis dan sistemis. Sistematis artinya
bahasa itu tersusun menurut suatu pola, tidak tersusun secara acak. Sistemis
artinya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi terdiri sub-sub
sistem atau sistem bawahan (dikenal dengan nama tataran linguistik).
2.
Bahasa itu Berwujud Lambang
Lambang dengan
berbagai seluk beluknya dikaji orang dalam bidang kajian ilmu semiotik, yaitu
ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang ada dalam kehidupan manusia. Dalam
semiotik dibedakan adanya beberapa tanda yaitu: tanda (sign), lambang (simbol),
gejala (sympton), gerak isyarat (gesture), kode, indeks, dan ikon.
Lambang bersifat
arbiter, artinya tidak ada hubungan langsung yang bersifat wajib antara lambang
dengan yang dilambangkannya.
Jenis tanda
|
Keterangan
|
Contoh
|
Tanda (sign)
|
Sesuatu yang
dapat mewakili ide, pikiran, perasaan, benda, dan tindakan secara langsung
dan ilmiah
|
Ada asap tandanya ada api
|
Lambang (simbol)
|
Menandai sesuatu
secara tidak langsung, secara konvensional
|
Bendera kuning tandanya ada
orang
|
Sinyal (signal)
|
Tanda yang
disengaja dibuat oleh pemberi sinyal agar si peneriman sinyal melakukan
sesuatu
|
Lampu lalu lintas menyala
merah, semua pengendara berhenti
|
Gejala (sympton)
|
Tanda yang tidak
disengaja tetapi alamiah untuk menunjukkan sesuatu akan terjadi
|
Badan demam tinggi merupakan
gejala penyakit tipus
|
Gerak isyarat (gesture)
|
Tanda yang
digunakan dengan menggunakan anggota badan.
|
Anggukan kepala tandanya
setuju
|
Kode
|
Suatu tanda yang
disepakati bersama untuk maksud tertentu
|
Kode rahasia petugas keamanan
|
Indeks
|
Tanda yang
menunjukkan suatu yang lain.
|
Suatu gemuruh air tandanya
ada air terjun
|
Ikon
|
Tanda yang paling mirip dengan sesuatu yang
diwakilinya.
|
Patung pahlawan merupakan ikon pahlawan itu sendiri
|
3.
Bahasa itu Berupa Bunyi
Bunyi bahasa adalah
bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Tetapi tidak semua bunyi yang di
hasilkan oleh alat ucap manusia termasuk bunyi bahasa.
4.
Bahasa itu Bersifat Arbitrer
Kata arbitrer bisa
diartikan ‘’sewenang-wenang, berubah, tidak tetap, manasuka’’. Yang dimaksud
dengan istilah arbitrer itu adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang
bahasa (yang terwujud bunyi itu) dengan konsep atau pengertian yang dimaksud
oleh lambang tersebut. Ferdinant de Saussure (1966: 67) dalam dikotominya
membedakan apa yang dimaksud signifiant dan
signifie. Signifiant (penanda) adalah lambang bunyi itu, sedangkan signifie adalah petanda adalah konsep
yang dikandung signifiant.
5.
Bahasa itu Bermakna
Salah satu sifat hakiki dari
bahasa adalah bahasa itu berwujud lambang. Sebagai lambang, bahasa melambangkan
suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide atau suatu pikiran yang ingin
disampaikan dalam wujud bunyi itu. Maka, dapat dikatakan bahwa bahasa itu
mempunyai makna. Karena bahasa itu bermakna, maka segala ucapan yang tidak
mempunyai makna dapat disebut bukan bahasa.
[kuda],
[makan], [rumah], [adil], [tenang] bermakna
bahasa
[dsljk],
[ahgysh], [kjki], [ybewl] tidak
bermakna bukan bahasa
6.
Bahasa itu bersifat Konvensional
Meskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang
dilambangkannya bersifat arbitrer, tetapi penggunaan lambang tersebut untuk
suatu konsep tertentu bersifat konvensional. Artinya semua anggota masyarakat
bahasa itu mematuhi konvensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk
mewakili konsep yang diwakilinya. Misalnya, binatang berkaki empat yang biasa
dikendarai dilambangkan dengan bunyi [kuda], maka anggota masyarakat bahasa indonesia
harus mematuhinya kalau tidak dipatuhinya dan digantikan dengan lambang lain,
maka komunikasi akan terhambat.
7.
Bahasa itu Bersifat Unik
Bahasa dikatakan bersifat unik,
artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki bahasa
lainnya. Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata,
sistem pembentukan kalimat, sistem lainnya.
8.
Bahasa itu Bersifat Universal
Selain bersifat unik, bahasa juga bersifat universal.
Artinya, ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada
didunia ini. Misalnya, ciri universal bahasa yang paling umum adalah bahwa
bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vokal dan konsonan.
9.
Bahasa itu Bersifat Produktif
Bahasa bersifat produktif artinya meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas,
tetapi dengan unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat dibuat
satuan-satuan bahasa yang tidak terbatas, meski secara relatif, sesuai dengan
sistem yang berlaku dalam bahasa itu. Misalnya, kita ambil fonem dalam bahasa
indonesia, /a/, /i/, /k/, dan /t/. Dari empat fonem tersebut dapat kita
hasilkan satuan-satuan bahasa:
·
/i/-/k/-/a/-/t/
·
/k/-/i/-/t/-/a/
·
/k/-/i/-/a/-/t/
·
/k/-/a/-/i/-/t/
10.Bahasa itu
Bervariasi
Anggota masyarakat suatu bahasa biasanya terdiri dari berbagai orang dengan
berbagai status sosial dan latar belakang budaya yang tidak sama. Karena
perbedaan tersebut, maka bahasa yang digunakan menjadi variasi. Ada tiga
istilah dalam variasi bahasa yaitu:
·
Idiolek: ragam
bahasa yang bersifat perorangan
·
Dialeg: variasi
bahasa yang digunakan oleh sekelompok
anggota masyarakat pada suatu tempat atau suatu waktu
·
Ragam: variasi
bahasa yang digunakan dalam situasi tertentu. Misalnya ragam baku dan ragam
tidak baku.
11.
Bahasa itu Bersifat Dinamis
Bahasa tidak pernah
lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu
sebagai makhluk yang berbudaya dan bermasyarakat. Karena keterkaitan dan
keterkaitan bahasa itu dengan manusia, sedangkan dalam kehidupannya dalam
masyarakat kegiatan manusia itu selalu berubah maka bahasa menjadi ikut
berubah, menjadi tidak tetap, menjadi dinamis. Perubahan itu dapat berupa
pemunculan kata atau istilah baru peralihan makna sebuah kata, dan
perubahan-perubahan lainnya.
12.
Bahasa itu Manusiawi
Alat komunikasi manusia berbeda
dengan binatang. Alat komunikasi
binatang bersifat tetap, statis. Sedangkan alat komunikasi manusia,
yaitu bahasa bersifat produktif dan dinamis maka, bahasa bersifat manusiawi,
dalam arti bahasa itu hanya milik manusia dan hanya dapat digunakan oleh
manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar